Mie merupakan salah satu jenis makanan cepat saji. Mie ini punya beberapa jenis. Ada mie instan, mie kering, mie basah, mie rebus yang dibuat dari terigu (gandum). Ada juga bihun, yang dibuat dari tepung beras. Lalu soun yang dibuat dari pati tepung kacang hijau. Ada juga yang dibuat dari campuran tepung terigu dan beras, tepung tapioka, tepung kentang atau tepung soba.
Dari semua jenis mie itu, yang paling diminati adalah mie instan. Karena praktis, cepat, lezat, dan murah. Hari gini siapa sie yang g pernah makan mie instan apalagi di kota - kota besar mie instan selalu jadi makanan terfavorit tapi sekarang di desa juga ngetrend makan mie instan apalagi anak - anak hehehehe..... Biasanya juga nie yach buat bantuan korban - korban bencana alam mie instan juga paling banyak diminati. Dengan berbagai merek dan cita rasanya, baik dalam kemasan plastik polietilen maupun polistiren (styofoam) dalam bentuk cangkir atau mangkuk. Jujur aja aq juga suka apalagi klo lagi bokek mie instan jadi solusi yang terbaik hehehe.....Tapi dibalik itu semua kawand perlu kalian ketahui bahwa mie instan memiliki kandungan gizi yang sangat minim dan bahkan zat additive yang tak baik bagi kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan. ( Maaf yach bagi para produsen mie instan hehehehe )
Sebenarnya kawand mie instan itu sangat panjang. Kemudian dilipat, digoreng, dan dikeringkan dalam oven panas. Mie instan mengandung karbohidrat dan lemak karena dikeringkan dengan cara digoreng dengan minyak. Penggorengan inilah yang membuat mie mengandung lemak. Makanan instan sebetulnya kurang mengandung protein, serat, dan vitamin. Karena mie instan hanya mengandung karbohidrat dan lemak saja, Oleh karena itu tanpa tambahan lauk atau sayuran mie instan tidak mencukupi asupan gizi.
Bahan baku utama mie instan memang tepung terigu. Namun selama proses pembuatannya, dipakai juga minyak sayur, garam, natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil, dan pengental), natrium karbonat dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman), tartrazive (pewarna kuning). Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain adalah karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi, dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan selama proses pengolahan makanan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.
Bumbu mie, seperti garam, gula, cabai merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) dan bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi styrofoam dalam mie cangkir yang dicurigai bisa menyebabkan kanker. Dan menurut penelitian bumbu yang terdapat pada mie instan banyak mengandung garam dan MSG (monosodium glutamat) atau penyedap rasa. MSG dapat menyebabkan demam, rasa lelah, dan sakit kepala bagi yang sensitif terhadap MSG. Meski risiko additive nya tak langsung kelihatan, bagi balita, bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan. Sedangkan bagi orang dewasa bisa mengurangi kesegaran pada tubuh. Karena kan tubuh kurang nutrisi dan mie instan itu banyak mengandung MSG nya.
Jadi kawand sebaiknya jangan memakan makanan instan setiap hari. Klo sekali - sekali sie boleh aja, kadang kita merasa bosan ma makanan yang kita santap tiap hari karena tubuh juga membutuhkan variasi makanan untuk melengkapi gizi yang diperlukan.
Berikut nie adalah cara yang tepat menyiapkan mie instan:
1. Ketika hendak menyiapkan atau menyajikan mie instan, sebaiknya tidak semua bumbu dituangkan atau dipakai. Secukupnya saja untuk mengurangi garam dan MSG yang masuk ke dalam tubuh.
2. Sebaiknya tambahkan lauk seperti ayam atau telur dan sayuran ke dalam mie instan. Misalnya kol, sawi, tomat, brokoli, wortel, kecambah, udang telur, sosis, atau kornet.
3. Ketika memasak mie khususnya yang berkuah, jangan gunakan air sisa merebus mie. Sebaiknya gunakan air hangat yang baru untuk kuahnya
Demikian kawand, semoga info ini bisa bermanfaat buat kalian semua
Happy blogging
Sumber : okezone.com
Dari semua jenis mie itu, yang paling diminati adalah mie instan. Karena praktis, cepat, lezat, dan murah. Hari gini siapa sie yang g pernah makan mie instan apalagi di kota - kota besar mie instan selalu jadi makanan terfavorit tapi sekarang di desa juga ngetrend makan mie instan apalagi anak - anak hehehehe..... Biasanya juga nie yach buat bantuan korban - korban bencana alam mie instan juga paling banyak diminati. Dengan berbagai merek dan cita rasanya, baik dalam kemasan plastik polietilen maupun polistiren (styofoam) dalam bentuk cangkir atau mangkuk. Jujur aja aq juga suka apalagi klo lagi bokek mie instan jadi solusi yang terbaik hehehe.....Tapi dibalik itu semua kawand perlu kalian ketahui bahwa mie instan memiliki kandungan gizi yang sangat minim dan bahkan zat additive yang tak baik bagi kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan. ( Maaf yach bagi para produsen mie instan hehehehe )
Sebenarnya kawand mie instan itu sangat panjang. Kemudian dilipat, digoreng, dan dikeringkan dalam oven panas. Mie instan mengandung karbohidrat dan lemak karena dikeringkan dengan cara digoreng dengan minyak. Penggorengan inilah yang membuat mie mengandung lemak. Makanan instan sebetulnya kurang mengandung protein, serat, dan vitamin. Karena mie instan hanya mengandung karbohidrat dan lemak saja, Oleh karena itu tanpa tambahan lauk atau sayuran mie instan tidak mencukupi asupan gizi.
Bahan baku utama mie instan memang tepung terigu. Namun selama proses pembuatannya, dipakai juga minyak sayur, garam, natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil, dan pengental), natrium karbonat dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman), tartrazive (pewarna kuning). Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain adalah karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi, dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan selama proses pengolahan makanan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.
Bumbu mie, seperti garam, gula, cabai merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) dan bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi styrofoam dalam mie cangkir yang dicurigai bisa menyebabkan kanker. Dan menurut penelitian bumbu yang terdapat pada mie instan banyak mengandung garam dan MSG (monosodium glutamat) atau penyedap rasa. MSG dapat menyebabkan demam, rasa lelah, dan sakit kepala bagi yang sensitif terhadap MSG. Meski risiko additive nya tak langsung kelihatan, bagi balita, bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan. Sedangkan bagi orang dewasa bisa mengurangi kesegaran pada tubuh. Karena kan tubuh kurang nutrisi dan mie instan itu banyak mengandung MSG nya.
Jadi kawand sebaiknya jangan memakan makanan instan setiap hari. Klo sekali - sekali sie boleh aja, kadang kita merasa bosan ma makanan yang kita santap tiap hari karena tubuh juga membutuhkan variasi makanan untuk melengkapi gizi yang diperlukan.
Berikut nie adalah cara yang tepat menyiapkan mie instan:
1. Ketika hendak menyiapkan atau menyajikan mie instan, sebaiknya tidak semua bumbu dituangkan atau dipakai. Secukupnya saja untuk mengurangi garam dan MSG yang masuk ke dalam tubuh.
2. Sebaiknya tambahkan lauk seperti ayam atau telur dan sayuran ke dalam mie instan. Misalnya kol, sawi, tomat, brokoli, wortel, kecambah, udang telur, sosis, atau kornet.
3. Ketika memasak mie khususnya yang berkuah, jangan gunakan air sisa merebus mie. Sebaiknya gunakan air hangat yang baru untuk kuahnya
Demikian kawand, semoga info ini bisa bermanfaat buat kalian semua
Happy blogging
Sumber : okezone.com